Setelah sekian lama menunggu dan bolak balik revisi desain undangan sama mbak mira. Akhirnya desain undangan aku dan kak ian DONE!! Horeeee...akhirnya diapprove juga desain undangan kita dan besok sudah naik cetak. Bentuknya seperti apa, nanti aku kasi liat kalau undangannya sudah jadi ya, biar surprise :D.
Waktu aku dan kak ian diskusi tentang undangan, memang kita udah sepakat kalau mau masukin motif batik ke dalam undangan. Kebetulan memang tema pernikahan aku dan kak ian kan "jawa klasik" untuk yang resepsinya, jadi ya lebih njawani lagi kalau ada motif batik di dalam undangan :). Terus kebetulan kita punya cita-cita yang sama yaitu "ga mau pake gelar embel embel bla bla di undangan, cukup nama lengkap". Kenapa begitu?ya karena menurut aku dan kak ian, nama dari lahir yang dikasi sama orang tua itu kan nama lengkap tanpa gelar sarjana ini itu, jadi ya pas menikah cukup pake nama lengkap saja. Tapi ini kan menurut pendapat kita, kalau yang suka pakai gelar ya monggo..kan ga dilarang :D.
Balik lagi ke motif batik di dalam undangan. Sempat beberapa kali revisi nih motif batiknya, dari yang motif batik kombinasi sampai motif batik tulis klasik. Karena kita menggunakan adat solo jawa tengah, jadi motif batik yang dipakai untuk undangan menyesuaikan adat. Yak...pake motif batik solo/surakarta. Rempong ya?banget... :P. Ke-rempong-an terjadi mulai dari milih motif batik sampe nyari filosofi dari motif batiknya. Petuah bapakku "jangan asal milih motif batik, karena ada filosofi dan artinya. Arti motif batik sama seperti doa, jadi sebaiknya cari motif yang memang punya arti baik". Oke deh...kanjeng romo :). Syukur Alhamdulillah, dulu pas TA kuliah milih ngedesain museum batik solo, jadi lumijen ngerti sikik sikik lah artinya :D.
Emang banyak motif batik yang bagus bagus dan cucok buat dijadiin motif di undangan dan aku sempet naksir motif parang, tapi ternyata tak diduga tak disangka artinya ga bagus kalau buat kawinan :(. Di dalam adat jawa, jika memakai motif parang di dalam busana pernikahan akan menyebabkan rumah tangganya nanti dipenuhi percekcokan *amit amit getok meja. Dengan sangat menyesal, motif parang akhirnya dicoret dari list motif batik undangan.
Pusiang paniang kepala nyari motif batik berujung pada petunjuk sang guru alias bapakku. Doi ngusulin pake motif sido sidoan atau wahyu tumurun. Karena di upacara adat pernikahan solo, motif batik yang dipakai yaitu sido sidoan atau wahyu tumurun. Nah...motif sido ini ternyata banyak macamnya sodara sodara *tambah pening kepala. Setelah diskusi sama mbak mira, akhirnya motif yang paling cocok sama desain undanganku yaitu motif sido luhur. Motif batik sido luhur merupakan salah satu jenis batik dari Keraton Solo/Surakarta, yang dipakai oleh calon pengantin wanita pada saat malam pengantin. Motif batik sido luhur mempunyai makna "dua jiwa menjadi satu" & diharapkan semoga pengantin selalu berbudi luhur :D. Romantis bener ya artinya :P. Oke...kek mana sih motif sido luhur itu?Beginilah motifnya
Picture from here
Picture from here
Warna batiknya disesuaikan dengan desain undanganku yaitu red-gold. Motif ini nanti ada di bagian belakang amplop dan bagian depan plus belakang undangan. Sekarang..ga sabar undangannya jadi, mau liat bentuknya kaya apa, semoga hasilnya super memuaskan. Amin..:D
can not wait to see ur wonderful invitation!
ReplyDeletehihihi....aku jugaaaa ini. Pgn liat :)
DeleteLucuuuuuu banget :)
ReplyDeletethanks raras :)
Delete